Welcome To My Blog

Rabu, 25 Juli 2012

Ember yang Retak

Seorang Penimba Air memiliki dua Ember besar, Kedua ember dipikul dengan bambu yang

menyilang pada bahunya. Namun salah satu dari Ember itu retak. Ember yang satu dapat membawa air penuh, sedangkan ember yang retak hanya dapat membawa air setengah saja.

Hal ini berlangsung selama beberapa tahun. Sang penimba air hanya mampu membawa satu setengah ember air setiap harinya untuk majikannya. Tentu saja ini membuat sang Ember sempurna merasa bangga atas prestasinya yang dua kali lebih banyak mengangkut air di bandingkan Ember retak, sebaliknya ember retak merasa malu sekali atas ketidak sempurnaannya. Sebab Ia hanya mampu membawa air setengah penuh.

Setelah brtahun-tahunh menerima kegagalannya akhirnya Ember retak mengatakan keluhannya.
"Saya malu kepada diri saya sendiri, saya mohon maaf sebesar-besarnya"
"Mengapa? Mengapa kamu malu??" tanya sang penimba air,
"Selama beberapa tahun ini Saya hanya mampu menimba setengah porsi air ke rumah majikan. karena keretakan saya membuat air yang saya bawa tumpah di sepanjang jalan yang kita lalui. Itu membuat kamu menjadi rugi.
Kemudian sang penimba air menjawab dengan senyuman,
"Jika esok kita menimba air lagi, aku ingin kamu melihat jalan menuju rumah majikan kita"
Ketika keesokan harinya mereka kembali melalui jalan menuju rumah majikannya, sang ember retak melihat sepanjang jalan yangg mereka lalui, dan ketika sampai di rumah majikannya, Penimba air berkata,
"Apakah kamu memperhatikan jalan kita tadi??"
"Ya! ada bunga indah bermekaran di sepanjang jalan yang kita lalui tadi"
jawab ember retak
Sang penimba air berkata,
"Ya, apakah kamu tidak menyadarinya, ada bunga-bunga bermekaran di sepanjang jalan disisimu, namun tidak ada bunga tersebut di sisi ember sempurna?.. itu karena aku menyadari akan cacatmu, aku memanfaatkannya. Dua tahun lalu aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan disisimu, dan setiap hari kamu menyirami benih-benih bunga itu hingga bermekaran seperti sekarang. dan selama hampir dua tahun itu aku memetik bung-bunga itu untuk menghias rumah majikan kita. Tanpa keretakanmu, majikan tak akan dapat menghias rumahnya."

Setiap dari kita adalah ember-ember retak, maka ketika kita menyadari keretakan kita dan kita berusaha keras untuk membenahinya maka kita akan temukan kelebihan kita. Setiap dari kita diciptakan dengan maksud dan tujuan tertentu, dan tak ada yang terbuang percumah. Di mata Allah kelemahan kita adalah sebuah sarana keindahan untuk yang lainnya. Kenalilah kelemahanmu dan jangan sesali itu niscaya kamu akan menjadi sebuah sarana keindahan. Jangan pernah meremehkan kelemahan orang lain karena bisa jadi kelemahan itu yang akan membuatnya menjadi berarti.



source: http://el-chemy.blogspot.com/2011/01/ember-yang-retak.html

0 komentar:

Posting Komentar

Random Post

 

Every Story Can Be A History | Designed by www.rindastemplates.com | Layout by Digi Scrap Kits | Author by Your Name :)