Welcome To My Blog

Senin, 24 Februari 2014

Menulis Bukan Hanya Melahirkan Wacana

           Banyak alasan yang mendasari kita untuk dianjurkan menulis. Yang pertama, dengan membiasakan menulis kita akan menghasilkan sebuah catatan sebagai recorder hasil pemikiran kita yang seringkali terbesit begitu saja, sekalipun itu semua terkadang belum jelas lanjutannya. Nah sebelum ide-ide/rencana/rancangan yang lain bermunculan dan menenggelamkan ide-ide/rencana/rancangan sebelumnya alangkah baiknya kalau kita menulisnya. Maklum manusia tempatnya khilaf dan tempatnya “lupa”. Jadi menulis dapat membantu kita dalam mengarsipkan ide-ide untuk disatukan,dipertimbangkan,lalu direalisasikan deh. Selanjutnya, kegiatan menulis otomatis akan melahirkan sebuah tulisan yang kemudian jika dibaca oleh pembaca akan menjadikannya sebuah wacana yang bermanfaat. Ibarat kata menyampaikan informasi yang merupakan ilmu melalui tulisan kita. Jadi boleh dibilang menulis itu kegiatan yang mulia. Bahkan dengan adanya tulisan-tulisan tertentu juga menjadikannya sebuah inspirasi dan motivasi untuk orang lain. Menulis juga bisa dijadikan sebagai ajang untuk mengekspresikan diri. Yang terkadang dengan menulis lalu menghasilkan sebuah karya juga akan mendatangkan rezeki. Menulis juga menghadirkan rasa tersendiri bagi penulis, mereka akan merasa senang dan bangga jika tulisannya dipublikasikan dan dihargai. Nikmatnya menulis itu bila memang sudah menjadi hobi. Seninya menulis itu dari pesan/isi yang mampu tersampaikan melalui gaya bahasa yang berkarakter. Jadi menulis itu bukan hanya sekedar melahirkan sebuah wacana namun juga akan melahirkan generasi-generasi kritis tidak apatis, generasi jurnalis, dan generasi yang puitis namun tetap kritis. 

          Menulis bisa dianggap sebuah proses lanjutan setelah membaca. Kalau boleh saya bilang penulis itu lebih beruntung dari pembaca. Karena Seorang penulis sudah pasti mengalami fase “membaca” dalam membuat tulisannya. Namun pembaca pada umumnya hanya mengambil informasi/ilmu yang disajikan oleh penulis. Nah alangkah baiknya apabila manusia dalam membuka jendela dunia bukan hanya sekedar ‘Iqro’, Iqro’ dan Iqro’’ melainkan diteruskan dengan proses menulislah. Sulit memang, tapi mari kita coba membiasakan diri untuk menulis. Menulislah mulai dari hal yang sederhana, apapun itu tulislah. Karena setiap kisah di hari ini bisa menjadi sebuah sejarah di  masa mendatang. Apa yang kita tulis di hari ini sesederhanapun itu akan menjadi kenangan yang berharga di hari nanti. Sedikit apapun ilmu yang kita tulis di hari ini akan bermanfaat esok nanti. Saya pernah mendapat petuah dari guru saya, ‘Yen pengen ninggalno manfaat, ilmu iku kudu ditulis ora cukup mung  diomong’. Salah satu cara meninggalkan manfaat untuk orang lain yaitu tinggalkan ilmu itu lewat tulisan jangan hanya lewat lisan.  Karena jika telah tiba saatnya kita meninggalkan dunia, InsyaAllah tulisan-tulisan itu akan jadi warisan yang bermanfaat bagi orang lain. Melalui tulisan kita akan dikenal, melalui tulisan juga kita akan dikenang.

0 komentar:

Posting Komentar

Random Post

 

Every Story Can Be A History | Designed by www.rindastemplates.com | Layout by Digi Scrap Kits | Author by Your Name :)