Resume Kajian 11 November 2024
Pemateri : Ustadz Abu Aslam
Setiap dari kita pasti pernah berdoa meminta rezeki kepada Allah. Salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah yaitu
اللَّهُمَّ
أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي وَأطِلْ حَيَاتِي عَلَى
طَاعَتِكَ، وَأحْسِنْ عَمَلِي وَاغْفِرْ لِي
“Ya Allah, perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah
karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan
baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku.
Berbicara soal Rezeki, maka ada 5 hal yang perlu dipahami terkait Konsep Rezeki menurut Islam yaitu:
- Semua makhluk ciptaan Allah rezekinya telah dicukupi oleh Allah, Terbukti pada Surat Huud ayat 6 : “Dan tidak ada satupun makhluk yang berjalan di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya”. Serta dalam surat Al-Baqarah Ayat 126 “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian”.
- Setiap jiwa tidak akan meninggal dunia kecuali jatah rezekinya telah diberikan semua jatahnya oleh Allah, “Sesungguhnya ruh qudus (Jibril), telah membisikkan ke dalam batinku bahwa setiap jiwa tidak akan mati sampai sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya.” (HR. Musnad Ibnu Abi Syaibah 8: 129 dan Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir 8: 166)
- Rezeki tidak identik dengan uang/harta. Rezeki bisa berup pakaian, bisa makan, nikmat sehat, diberikan pasangan sholih sholihah, serta anak/keturunan sholih sholihah. “Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR. Tirmidzi dan HR Ibnu Majah). Hidup sederhana itu sudah rezeki. Rezeki tidak identik dengan kekayaan.
- Dosa dan maksiat bisa mengurangi jatah rezeki kita yang halal. Semakin banyak dosa dan maksiat jatah rezeki di langit akan berkurang. Setiap ketaatan yang kita lakukan bisa menambah rezeki. “Orang yg beriman orang yang fajir (yang suka maksiat) sama sama mendapatkan jatah rezeki oleh Allah di langit lauful mahfudz, kalau orang itu sabar dalam mencari rezeki (tidak melakukan lrangan larangan dalam islam) maka Allah akan berikan jatahnya rezekinya. Tetapi apabila tidak sabar dalam mencari rezeki maka jatah rezekinya yangg ada di langit akan dikurangi terus oleh Allah. Kesimpulannya yaitu rezeki yang halal bisa berkurang karena maksiat. Contoh : tidak amanah dalam memcari rezeki , tidak amanah ciri orang munafik.
- Rezeki itu bisa kita dapatkan dengan amalan amalan ketaatan. Sesungguhnya rezeki di sisi Allah tidak bisa kita peroleh kecuali dengan ketaatan.
0 komentar:
Posting Komentar